Tuesday, 12 September 2017

METHOD CHILD : PENERAPAN NILAI SEJARAH PAHLAWAN UNTUK MENGUBAH MINDSET DAN REVOLUSI MENTAL PADA ANAK PELAKU KRIMINALITAS MELALUI BASSCAMP EDUCATION



METHOD CHILD : PENERAPAN NILAI SEJARAH PAHLAWAN UNTUK MENGUBAH MINDSET DAN REVOLUSI MENTAL PADA ANAK PELAKU KRIMINALITAS MELALUI BASSCAMP EDUCATION

Di susun Oleh :
Ketua : Bahriannor
Anggota : Zakiah

Dosen Pembimbing :
Dr. Deasy Arisanty, M.Sc



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017







METHOD CHILD : PENERAPAN NILAI SEJARAH PAHLAWAN UNTUK MENGUBAH MINDSET DAN REVOLUSI MENTAL PADA ANAK PELAKU KRIMINALITAS MELALUI BASSCAMP EDUCATION
Oleh :
Bahriannor
Angkatan 2014 Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Zakiah
Angkatan 2016 Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Dosen Pembimbing :
Dr. Deasy Arisanty, M.Sc
Dosen Pendidikan Georafi FKIP UNLAM, Lulusan S3 di Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Abstrak
Kriminalitas saat ini bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa namun juga bisa dilakukan oleh anak-anak, kriminalitas pada anak-anak seperti tauran, membully, mencuri dan bahkan pengguna obat-obatan terlarang. Salah satu metode yang sangat cocok digunakan yaitu Basscamp Education yang mana metode ini bersahabat dengan anak-anak yang dilakukan di luar ruangan ( outdoor) metode ini juga bertujuan untuk merubah mindset anak-anak dan perilaku agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku.  Perilaku para pahlawan sangat bagus di ceritakan kembali pada anak-anak karena sifat para pahlawan mengandung nilai moral yang bagus seperti bijaksana, adil, berani, gotong royong dan pantang menyerah.
kata kunci: basscamp education, anak pelaku kriminalitas, nilai-nilai sejarah                             pada pahlawan
I.                   PENDAHULUAN
      Kenakalan anak erat kaitannya dengan kriminalitas anak, dan kenakalan anak merupakan dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial seperti tindakan berlebihan di sekolah, pelanggaran-pelanggaran seperti melarikan diri dari rumah sampai pada perilaku-perilaku criminal (Sandrock, 2003). Kenakalan anak tidak hanya tindakan-tindakan kriminal saja, melainkan segala tindakan yang dilakukan oleh anak yang dianggap melanggar nilai-nilai sosial, sekolah ataupun masyarakat. Anak yang berusia 12 sampai dengan 18 tahun berdasar Undang – Undang No. 12 Tahun 2012, merupakan rentang usia yang dalam perspektif psikologi tergolong pada masa remaja yang memiliki karakteristik perkembangan yang mungkin membuat anak sulit untuk melakukan penyesuaian diri sehingga memunculkan masalah perilaku. Anak/remaja Nakal atau kriminal dianggap sebagai anak maladaptive yaitu anak yang tidak dapat melakukan perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma sosial.
      Banyak kita temui anak-anak sekarang sudah tidak canggung lagi menggunakan narkoba, bahkan anak sekolah sekarang sudah mengenal yang namanya “pil koplo” atau yang popular sekarang di sebut dengan  “ zinet”. Hal ini tentu sangat meresahkan para orang tua, apalagi orang tua yang jarang mengawasi anak-anaknya. Maka dari itu, dari sinilah dibentuk revolusi mental untuk anak-anak, terutama merubah mindset pada mereka bahwa masa depan bangsa itu ada di tangan mereka sehingga pentingnya mereka sejak dini mengasah skill mereka untuk berprestasi kedepannya agar tidak terjerumus pada narkoba.
Description: http://manadopostonline.com/assets/images/news/GRAF-TAHANAN-DI-LAPAS_01081427.jpg
Gambar 1.1 Angka anak yang bermasalah

      Pada gambar 1.1 dari data tahun 2011-2014 kejahatan yan dilakukan anak sehingga menyeret mereka ke lembaga tahanan terus meningkat, terutama tahun 2014 yang hanya sampai bulan juli sudah mengalami peningkatan di bandin tahun 2013.


II.                METODE
      Metode yang ditawarkan disini ialah metode Basscamp education atau pendidikan outdoor yang mana berarti pembelajaran ini berlangsung diruang terbuka yang tentunya bersahabat dengan alam. Nilai-nilai yang terkandung pada cerita sejarah pahlawan seperti jiwa nasionalisme, patriotisme, kepemimpinan, berlaku adil, dan pantang menyerah serta memiliki keberanian dalam mengambil keputusan dalam situasi tertentu. Hal ini sangat cocok diterapkan pada pola pemikiran anak-anak, karena perilaku mereka akan terbentuk dengan sendirinya dan akan menghasilkan output yang positif. Selain itu, tentunya aktivitas pembelajaran di ruang terbuka sangat menyenangkan bagi anak-anak yang tentunya berbanding terbalik didalam ruangan yang membuat anak-anak cepat bosan.
      Tahapan-tahap yang dilakukan dalam menerapkan metode basscamp education bisa di lihat pada skema 1.1 berikut ini :

















Rounded Rectangle: Mengetahui latar belakang anak





Rounded Rectangle: Menyampaikan nilai/amanat yang terkandung di cerita




Rounded Rectangle: Diskusi ringan dan memancing anak berbagi cerita









Rounded Rectangle: Mengajak anak-anak bermain di alam



 















skema 1.1 Tahap-tahap penerapan basscamp education pada anak
Rincian tahap-tahap yang dilakukan :
1.      Mengatahui latar belakang anak
Setiap anak memilki latar belakang masalah yang berbeda, ada anak yang bermasalah dibidang kriminalitas misal narkoba, mencuri, mmbully. Jika kita sudah mengetahui latar belakang anak maka akan lebih mudah untuk memilih cerita yang cocok untuk anak tersebut.

2.      Menceritakan sejarah-sejarah pahlawan
cerita sejarah pahlawan dapat diambil dari tokoh-tokoh pahlawan revolusi, proklamator dan nasional. Cerita tersebut dapat disampaikan secara lisan serta ekspresif sehingga anak-anak lebih mendalami karakter tokoh pahlawan. Saat kita bercerita anak-anak membentuk formasi melingkari kita sehingga memudahkan berinteraksi dengan mereka.

3.      Diskusi ringan dan memancing anak-anak  berbagi cerita
setelah proses bercerita selesai anak-anak diajak untuk memberikan pendapat tentang tokoh yang ada dalam cerita serta dapat diberikan kesempatan untuk bertanya.

4.      Menyampaikan nilai/amanat yang tetkandung di dalam cerita
pencerita menyampaikan nilai moral yang terkandung dalam cerita, nilai moral tersebut bisa meliputi kedisiplinan, keadilan, keberanian sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air.

5.      Memberikan reward pada anak yang aktif
memberikan penghargaan pada anak yang aktif saat berdiskusi atau saat berlangsungnya proses pembalajaran Basscamp Education. Adapun reward  yang dapat diberikan, bisa berupa bingkisan, makanan, atau bahkan pujian yang dapat membuat mereka lebih bersemangat.

Mengajak anak-anak bermain dialam
setelah proses Basscamp Education selesai diajak anak-anak untuk bermain dialam yang dapat membuat mereka lebih aktif bermain diluar ruangan (outdoor) dengan permainan yang membutuhkan kerjasama tim sehingga anak lebih mudah bersosialisasi, aktif, dan rasa peduli terhadap temannya, sehingga membuat revolusi mental yang baik tentunya.

          Metode diatas adalah diskripsi tentang Basscamp Education yang bisa diterapkan oleh siapa saja khususnya untuk anak-anak yang berperilaku tidak sesuai dengan norma-norma.
         Adapun kelebihan dari metode ini yaitu :
·         Simpel dan mudah diterapkan oleh siapa saja
·         Belajar lebih rekreatif
·         Anak lebih mengenal pada dunia nyata
·         Anak lebih mengetahui tentang cerita-cerita sejarah bangsa
·         Amanat yang disampaikan lebih cepat diserap oleh anak-anak

           Adapun kekurangan dari metode ini yaitu tergantung keadaan cuaca, karena ketika cuaca hujan maka pembelajaran mengunakan metode ini tidak efektif.

III.             PEMBAHASAN
                        Gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa yaitu; merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional.
     Revolusi mental adalah membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia (subagja, 2016).
     Metode Basscamp Education yang bertujuan untuk mengubah mental anak-anak yang memiliki masalah di kriminalitas sangat bagus diterapkan, terkhusus pada anak-anak yang berumur dibawah 16 tahun. Hasil yang bisa di manfaatkan anak-anak akan mengalami perubahan pada mental dan mindsetnya seperti tahu akan bahaya tindak kriminalitas dan berusaha menggapai prestasi yang lebih baik.
     Perubahan mental pada anak tidak berubah secara tiba-tiba tapi perlu proses yang lumayan lama, namun dengan modal cerita-cerita sejarah para pahlawan anak-anak akan dapat mengambil nilai moril yang terkandung dan akan membekas di pikiran mereka.
IV.             KESIMPULAN
      Manfaat basscamp education sangat bagus diterapkan pada pembelajaran untuk anak pelaku kriminalitas, hal ini untuk mengubah mindset mereka dan sekaligus revolusi mental. Pengajaran sejarah para pahlawan bisa di ambil nilai moralnya untuk pola piker anak yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1.      Abduss, 2012. Kriminalitas yang di Lakukan Anak. Aksara Aurora : Bandung
2.      Subagja, 2016. Bahaya Tawuran pada anak dan Revolusi Mental. Cv. Rumah Bintang : Semarang
3.      Zainal, 2014. Manfaat Belajar Sejarah Pahlawan. Zukses Express : Banjarbaru

    
    
    

No comments:

Post a Comment