Oleh : Bahriannor
Sebuah
peristiwa olahraga sekelas Asian Games, Piala Dunia Sepak Bola atau Olimpiade
tentu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh negara dan kota penyelenggara. Baik
itu untuk peningkatan prestasi, pemasyarakatan olahraga, maupun pertumbuhan
ekonomi dan reputasi negara/kota tersebut. Lihat saja Amerika Serikat ketika
berjuang keras menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola 1994. Sebagai tuan
rumah tim AS langsung bisa lolos dari kualifikasi. Seusai Piala Dunia 1994,
popularitas sepak bola di AS meningkat. Bahkan, tim putra AS selalu lolos ke
putaran final. Bahkan, tim putri AS tiga kali Juara Dunia dan empat kali meraih
medali emas Olimpiade. Bagaimana dengan Indonesia dengan Asian Games 2018? Apa
hasil maksimal yang kita harapkan peroleh dari peristiwa tersebut? Ada baiknya
kita gunakan konsep PEST (Political, Economy, Social, Technology) yang sering
digunakan negara penyelenggara di olahraga dalam proses persiapannya.
Terpilihnya
Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 tentu saja mendapat apresiasi
yang sangat bagus dan setiap daerah di provinsi hendaklah mendukung akan
program tersebut seperti di Provinsi Kalimantan selatanDinas Kepemudaan dan
Olahraganya gencar mengkampanyekan event 4 tahuanan tersebut, selain itu di
kota Banjarmasin sendiri pada Asian Games nanti akan seru tentunya dengan
keterlibatan masyarakat dalam hal ini menonton para atlet bertanding seperti
nonton bareng atau yang sering kita kenal dengan nobar atau nonton di rumah
bersama keluarga
Indonesia di tunjuk sebagai tuan rumah
cadangan pada gelaran Asian Games ke XVIII, setelah Vietnam memilih
mengundurkan diri karena masalah internal negara. Olympic Council of Asia
(OCA) atau badan olahraga di Asia yang menunjuk negara pewakil Asian Games
2018. Keberhasilan Indonesia diraih setelah melewati persaingan negara yang
punya kesiapan matang seperti Tiongkok dan Uni Emirat Arab.
Setelah
ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games, Indonesia langsung menandatangani
kontrak pada 25 Juli lalu secara simbolis. Acara itu sekaligus sebagai tonggak
estafet di penutupan Asian Games 2014 di Incheon. Setelah terdaftar sebagai
pemegang venue gelaran olahraga terbesar se-Asia itu, Indonesia langsung
ngebut soal pembangunan infrastruktur para atlet, renovasi venue pertandingan,
sarana transportasi, dan mobilisasi.
Banyak keuntungan
yang Indonesia miliki setelah resmi menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Meski
event itu baru mulai Agustus mendatang, setidaknya sudah ada beberapa poin
penting yang akan terealisasi.
Targetkan miliaran pasang mata
Kelebihan
Indonesia sebagai penyedia Asian Games 2018
sebagai alat promosi menarik banyak wisatawan yang masuk ke Tanah Air.
Wisatawan atau pengunjung yang diupayakan bisa terealisasi karena national
branding atau bentuk promosi untuk visit Indonesia.
Promosi yang
bagus ini bisa segera disalurkan kepada kontingen atlet maupun mempromosikan
kuliner khas Indonesia di setiap camp atlet. Sehingga, acara terbesar kedua di
dunia ini bisa memancing peserta sebanyak 15 ribu orang dari 45 negara.
Meningkatnya nilai ekonomi lokal
Setelah
national branding itu dibentuk Indonesia, maka nilai promosi yang tinggi
terjadi untuk mengunjungi Tanah Air. Dari sini lah manfaat yang didapat
Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Nilai ekonomi dari berbagai
sektor pun akan mudah negara terima seperti di sektor pariwisata,
sektor lapangan kerja, mendorong pengembangan kota melalui pembangunan
infrastruktur olahraga.
Dampak ekonomi
ini merupakan besaran nilai yang tercipta langsung akibat adanya aktivitas di
perekonomian domestik. Saat acara berlangsung Agustus mendatang, ajang
internasional dapat mengunjungi Indonesia serta menciptakan transaction dan
attraction terhadap negara.
Ada juga dampak
ekonomi yang gak langsung adalah nilai ekonomi lanjutan yang tercipta
akibat adanya efek pengganda dalam perekonomian. Dimana efek yang terjadi
ketika terdapat dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah
Indonesia (selain venue Jakarta dan Palembang).
Bisa menggusur dominasi Thailand
Selanjutnya, pengaruh
terhadap performa atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018 lebih termotivasi
mendapat banyak medali. Wujud kebangkitan yang menjadikan Indonesia sebagai
negara raksasa minimal Asia Tenggara dengan meruntuhkan dominasi Thailand.
Bahkan, bila hanya mengandalkan duduk di posisi 10 besar, Indonesia gak bisa
keluar menekan Thailand yang berada di posisi enam saat Asian Games 2014 di
Incheon.
strategi pencapaian 10 besar
Indonesia
No comments:
Post a Comment