Monday, 16 July 2018

Kotaku Siap Sambut Asian Games 2018









Oleh : Bahriannor

Sebuah peristiwa olahraga sekelas Asian Games, Piala Dunia Sepak Bola atau Olimpiade tentu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh negara dan kota penyelenggara. Baik itu untuk peningkatan prestasi, pemasyarakatan olahraga, maupun pertumbuhan ekonomi dan reputasi negara/kota tersebut. Lihat saja Amerika Serikat ketika berjuang keras menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola 1994. Sebagai tuan rumah tim AS langsung bisa lolos dari kualifikasi. Seusai Piala Dunia 1994, popularitas sepak bola di AS meningkat. Bahkan, tim putra AS selalu lolos ke putaran final. Bahkan, tim putri AS tiga kali Juara Dunia dan empat kali meraih medali emas Olimpiade. Bagaimana dengan Indonesia dengan Asian Games 2018? Apa hasil maksimal yang kita harapkan peroleh dari peristiwa tersebut? Ada baiknya kita gunakan konsep PEST (Political, Economy, Social, Technology) yang sering digunakan negara penyelenggara di olahraga dalam proses persiapannya.
Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 tentu saja mendapat apresiasi yang sangat bagus dan setiap daerah di provinsi hendaklah mendukung akan program tersebut seperti di Provinsi Kalimantan selatanDinas Kepemudaan dan Olahraganya gencar mengkampanyekan event 4 tahuanan tersebut, selain itu di kota Banjarmasin sendiri pada Asian Games nanti akan seru tentunya dengan keterlibatan masyarakat dalam hal ini menonton para atlet bertanding seperti nonton bareng atau yang sering kita kenal dengan nobar atau nonton di rumah bersama keluarga
Indonesia di tunjuk sebagai tuan rumah cadangan pada gelaran Asian Games ke XVIII, setelah Vietnam memilih mengundurkan diri karena masalah internal negara. Olympic Council of Asia (OCA) atau badan olahraga di Asia yang menunjuk negara pewakil Asian Games 2018. Keberhasilan Indonesia diraih setelah melewati persaingan negara yang punya kesiapan matang seperti Tiongkok dan Uni Emirat Arab.
Setelah ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games, Indonesia langsung menandatangani kontrak pada 25 Juli lalu secara simbolis. Acara itu sekaligus sebagai tonggak estafet di penutupan Asian Games 2014 di Incheon. Setelah terdaftar sebagai pemegang venue gelaran olahraga terbesar se-Asia itu, Indonesia langsung ngebut soal pembangunan infrastruktur para atlet, renovasi venue pertandingan, sarana transportasi, dan mobilisasi.
Banyak keuntungan yang Indonesia miliki setelah resmi menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Meski event itu baru mulai Agustus mendatang, setidaknya sudah ada beberapa poin penting yang akan terealisasi.
Targetkan miliaran pasang mata
Kelebihan Indonesia sebagai penyedia Asian Games 2018 sebagai alat promosi menarik banyak wisatawan yang masuk ke Tanah Air. Wisatawan atau pengunjung yang diupayakan bisa terealisasi karena national branding atau bentuk promosi untuk visit Indonesia.
Promosi yang bagus ini bisa segera disalurkan kepada kontingen atlet maupun mempromosikan kuliner khas Indonesia di setiap camp atlet. Sehingga, acara terbesar kedua di dunia ini bisa memancing peserta sebanyak 15 ribu orang dari 45 negara.
Meningkatnya nilai ekonomi lokal
Setelah national branding itu dibentuk Indonesia, maka nilai promosi yang tinggi terjadi untuk mengunjungi Tanah Air. Dari sini lah manfaat yang didapat Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Nilai ekonomi dari berbagai sektor pun akan mudah negara terima seperti di  sektor pariwisata,  sektor lapangan kerja, mendorong pengembangan kota melalui pembangunan infrastruktur olahraga.
Dampak ekonomi ini merupakan besaran nilai yang tercipta langsung akibat adanya aktivitas di perekonomian domestik. Saat acara berlangsung Agustus mendatang, ajang internasional dapat mengunjungi Indonesia serta menciptakan transaction dan attraction terhadap negara.
Ada juga dampak ekonomi yang gak langsung adalah nilai ekonomi lanjutan yang tercipta akibat adanya efek pengganda dalam perekonomian. Dimana efek yang terjadi ketika terdapat dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia (selain venue Jakarta dan Palembang).
Bisa menggusur dominasi Thailand
Selanjutnya, pengaruh terhadap performa atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018 lebih termotivasi mendapat banyak medali. Wujud kebangkitan yang menjadikan Indonesia sebagai negara raksasa minimal Asia Tenggara dengan meruntuhkan dominasi Thailand. Bahkan, bila hanya mengandalkan duduk di posisi 10 besar, Indonesia gak bisa keluar menekan Thailand yang berada di posisi enam saat Asian Games 2014 di Incheon.
Namun dalam “strategi pencapaian 10 besar Indonesia” itu hanya target minimal yang harus diemban para atlet. Tetapi, sebagai tuan rumah yang lebih diuntungkan bisa menjadi pelecut para stake holder mengangkat prestasi di segala bidang. Bila faktor teknis sudah mendukung, tentunya para atlet tinggal melakukan semangat nasionalis untuk berbuat yang terbaik demi Merah Putih.
            Oleh karena itu marilah kita dukung bersama Indonesia di Asian Games 2018 dengan ikut mempromosikan dan meramaikan perhelatannya.



No comments:

Post a Comment